Komisi VI Ingin PT Antam Segera Realisasikan Proyek Energi Baru Terbarukan
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih. Foto: Dok/Man
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih meminta PT Aneka Tambang (Antam) untuk segera merealisasikan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT). Sebab, komitmen agar Indonesia segera masuk ke dalam energi non-fosil ini sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Wiidodo saat mengadakan pertemuan CEOs Forum dengan beberapa investor besar asal Inggris dalam KTT COP26, di Glasgow, Skotlandia.
“Kita ini perlu sekali untuk segera realisasikan Energi Baru Terbarukan sesuai dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi saat ke luar negeri kemarin, di mana Beliau juga meminta komitmen negara-negara eropa untuk investasi di Indonesia,” jelas Demer, sapaan akrab Gde Sumarjaya saat memimpin Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR RI dengan direksi PT Antam di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Kamis (2/12/2021).
Karena itu, permintaan komitmen terhadap negara-negara Eropa tersebut, lanjut Demer, harus selaras dengan komitmen Indonesia untuk merealisasikan syarat-syarat yang diminta mereka untuk menggunakan EBT. “Bahkan juga kita diharapkan untuk menggunakan Energi Baru Terbarukan ini karena mereka negara Eropa itu accepted terhadap barang tersebut ketika menggunakan EBT,” ujar pungkas politisi Partai Golkar itu.
Diketahui, menurut penjelasan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Antam Anton Herdianto, beberapa waktu lalu, perusahaan dalam klaster BUMN Pertambangan ini memiliki cadangan nikel cukup besar. Bahkan, perusahaan ini juga sedang membangun proyek smelter feronikel, seperti di Pomala, Sulawesi Tenggara dan Halmahera Timur, Maluku Utara. Sejumlah proyek smelter ini akan terkait dengan masa depan produk nikel untuk mendukung penyediaan komponen bagi industri kendaraan listrik. (rdn/sf)